Minggu, 29 April 2012

"Merauke Ujung Bumi Pintu Gerbang Timur"

Benarkah “MERAUKE” Ujung Bumi dan PINTU GERBANG TIMUR
  (GOLDEN GATE)

 Frengky M, S.E  yang  menulis Buku “Pencuri TAHTA  ALLAH” dalam halaman 64 mengatakan: “Tidak berapa lama kemudian saya melihat Tuhan Yesus seorang diri naik sebuah kapal kecil seperti sampan menuju ke Irian. Kemudian datang angin kencang dan ombak besar menghantam kapal yang Tuhan naiki sehingga membuat Tuhan Yesus berdiri di ujung belakang sambil menatap kearah belakang. Saya melihat jubah-Nya  berwarna putih, tetapi ada sedikit bagian yang berwarna merah serta rambut Tuhan ditiup angin sampai terurai searah dengan arah kapal itu berjalan, yaitu menuju ke Irian. Sejenak Tuhan berdiri menghadapi gelombang dan angin kecang tanpa bereaksi, tetapi tidak berapa lama kemudian Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya dan menghardik gelombang ombak  dan taufan itu kata-Nya “DIAM”.  Setelah itu  saya melihat Tuhan Yesus meneruskan perjalanan-Nya ke  Irian Jaya.
         Kemudian Malaikat itu berkata pada saya, “Apabila Tuhan berkata “DIAM”, maka pasti akan Diam. Tetapi tugasmu adalah Menyingkirkan tahta iblis dengan cara menyadarkan umat Tuhan agar tidak menyembah berhala dan tidak  hidup dalam kuasa kegelapan, tetapi harus bertobat dari segala dosa yang menyakitkan hati Tuhan!  (Delapan dosa di kantong Kristen yaitu Penyembahan berhala dan adat istiadat, perzinahan dan kawin campur, pesta pora, kemabukan, kebodohan, kemiskinan, kemalasan, kesombongan dan keangkuhan rohani, yang sama dengan mencuri      Tahta Allah.   
        Ketika saya melihat Tuhan Yesus sendirian ke Papua, saya terkejut karena mengapa tidak ada murid-murid-Nya yang mengikuti Dia.
Oleh sebab itu saya memberanikan diri untuk memberikan suatu visi dan peringatan bagi umat Tuhan di Papua selama tiga minggu di lima kota di sana.
        Mengapa Tuhan Yesus sedirian, ke mana murid-murid-Nya? Apakah maksudnya penglihatan dengan kesendirian Tuhan itu?
Ataukah murid-murid-Nya sudah berjalan sendiri-sendiri? Ataukah para hamba      Tuhan sudah demikian sibuk sehingga kurang melihat Indonesia Timur sebagai tempat yang harus dibangun secara rohani dan jasmani dengan bergotong-royong, bukannya mencabik-cabik dengan segala macam tembok yang bernama DENOMINASI melainkan dengan KASIH yang melahirkan MISI yang MURNI tanpa MOTIVASI?
        Mengapa Tuhan Yesus ke Papua bukan langsung ke Sorga?  Apakah ada sesuatu yang sangat mendesak? Itukah tempat yang disebut dalam alkitab adalah ujung bumi?
        Ah! Sungguh alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun, lalu bekerja sama membangun bahu-membahu suatu         MISI ILAHI yang disebutkan juga MISI AKHIR ZAMAN yang penuh dengan warna kuasa, mujizat dan tanda-tanda heran, bukan percekcokan, sebab salah satu syarat kedatangan Tuhan Yesus kedua adalah segala sesuatu harus dipulihkan dan umat Tuhan harus menjadi satu sebagaimana doa Tuhan Yesus sebelum Ia menyerahkan nyawa-Nya (Kisah Para Rasul 3:1; 17: 20-23).
“( hal. 66 dalam gambar Peta Indonesia Tuhan Yesus dengan sampan-Nya menuju ke arah  Papua Selatan /Merauke  apakah Tuhan Yesus ke Ujung Bumi karena disana ada PINTU GERBANG  EMAS?)
            Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya.  Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-soraki penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!”  Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.
  Tuhan keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur, Ia bertempik sorak, ya Ia memekik terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.  (Yesaya 42 10-13)
            Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur, sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.   Lalu diiringnya aku keluar memalui pintu gerbang utara dan dibawahnya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh air itu, membual dari sebelah selatan. (Yesaya 47 : 1-2)
            Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku Tuhan, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya. (Yesaya 60: 22).
            Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59 : 1-2).
Maka orang akan takut kepada nama Tuhan di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit yang didorong oleh nafas Tuhan. (Yesaya 59 : 19).
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!  Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. (Yes. 55:6,7).
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalan-Ku demkianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi demikianlah tingginya jalan-Ku  dari jalanmu dan rancanganmu dari rancangan-Ku. Sebab seperti hujan dari salju turun dari langit dan tidak kembali kesitu, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.(Yes.55:8-9)
Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “ Allahmu itu Raja!”. (Yesaya 55 : 7)

        Seperti kilat memancar dari timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat demikian kedatangan anak manusia untuk menggenapi janji Firman-Nya.


Rabu, 18 April 2012

"Merauke-Papua Ujung Timur Indonesia"

Tetapi tidak Selamanya akan ada kesuraman di negeri yang terhimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka dikemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. (Yesaya 8:23)

Menyibak Merauke ujung Timur Indonesia  adalah salah satu daerah yang dipatok sebagai Ujung Bumi akan menjadi standar/ukuran pembalikan fakta sejarah bagi pemulihan bangsa-bangsa. Mendengar berbagai pendapat yang dapat dipercaya, meneguhkan kita pada kehendak dan rencana Tuhan sesuai Firman-Nya.
Apabila kita telah melihat hal ini, dengan mata iman maka kita akan berkata seperti Yakub " Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya. Ia takut dan berkata:"Alangkah dasyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari Rumah Allah, ini pintu 
gerbang Sorga".

Inilakah yang disebutkan oleh Yehezkiel tentang Pintu Gerbang Timur yang tertutup?

Kenyataan yang kita lihat di Tanah Marind wilayahnya luas namun masyarakat asli yang mendiaminya, belum dapat memanfaatkan kekayaan alamnya untuk meningkatkan taraf hidup. Hidupnya pasrah terhadap situasi yang ada baik dalam menjalani kehidupan jasmani dan rohani.  

Bukan karna orang Marind belum mendengar Injil. Sejak  14 Agustus 1902 Injil sudah diberitakan oleh dua orang Misionaris, tapi mengapa  sampai saat ini manusia marind belum merasakan kekuatan Allah dari Injil yang diberitakan ? Siapakah yang bertanggung jawab atas kemiskinannya, kebodohannya, ketelanjangannya? Mungkin kita akan bertanya seperti kisah orang yang Buta sejak lahir (Yoh. 9:1-3) Jawab Yesus : "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia.

Kalau demikian Tanah Marind adalah Pintu Gerbang Timur yang tertutup, siapakah yang dapat membuka Pintunya? Yehezkiel memberikan jawaban: Hanya raja itu oleh karena ia raja boleh duduk disana makan santapan dihadapan TUHAN. Raja itu akan masuk melalui balai gerbang dan akan keluar dari situ".

Kita perlu tahu bahwa Orang Papua mempunyai Sisilah atau garis keturunan, ada yang mengatakan Papua di bagi dalam tujuh wilayah dan marind terdiri dari tujuh marga, ini ibarat benang kusut yang harus dilihat dari mana kita mulai memegang ujung dari benang untuk membenahi segala sesuatu. Kalau Marind adalah ujungnya marilah kita memulainya dari tanah marind (Anim Ha/ Manusia Sejati) Manusia yang dibentuk menurut rupa dan gambar Allah (Kej. 1:26).
 
Dengan mengenal wilayah Marind  yang unik, karena suku-suku yang tinggal mendiami pesisir pantai, dihimpit oleh kali Maro, Kumbe dan Bian selain itu dikeliling oleh rawa-rawa, tanah daratannya datar tidak ada gunung sebagian daerahnya  berlumpur dan labil tidak ditemukan batu-batu seperti di daerah Papua bagian utara.
Dikatakan unik, karena salah satu suku di Papua ini berbeda dengan suku-suku di papua yang lain seperti Muyu- Mandobo, Asmat, Mappi, Biak, Jayapura dan lainnya. Kita dapat mengenal dari daerah/suku mana  seseorang berasal dengan menyebut nama marganya. Tetapi untuk suku marind yang terdiri tujuh marga dan semua marga tersebut ada di setiap kampung dimana suku marind tinggal dan hidup. Jadi Tujuh marga dari Suku Marind mendiami empat penjuru mata angin.

Nama Merauke sudah sudah tidak asing lagi karena wilayah yang satu ini terkenal dengan nama Kota Rusa.  Dan sering di sebut  dalam  lirik lagu Dari Sabang sampai Merauke.  Daerah yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ikon NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu kabupaten di ujung wilayah timur Indonesia dengan batas-batas wilayahnya :
  • Sebelah Utara dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi
  • Sebelah Timur dengan Negara Papua New Guinea
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura
  • Barat berbatasan dengan Laut Arafura
Penduduk asli  Merauke adalah Suku Marind-anim, terdapat 7 (Tujuh)  marga, yaitu:
1) Gebze; 2) Kaize; 3) Balagaize; 4) Mahuze; 5) Ndiken; 6) Basik-Basik; 7) Samkakai
Penduduk yang datang dari luar daerah Merauke seperti  Suku Jawa, Sumatra, Sulawesi, NTT,NTB, Maluku, Cina juga banyak yang tinggal mendiami Tanah Anim Ha (Manusia Sejati).

Pada Tahun 2006 dilakukan lagi pemekaran Distrik dari 11 Distrik menjadi 20 Distrik, 4 Distrik yang di mekarkan adalah Distrik Kimam, Distrik Okaba, Distrik Kurik dan Distrik Merauke. Ada pepatah mengatakan tidak kenal maka tak sayang, berikut Dua Puluh (20)  Distrik dan 160 kampung tersebut sebagai berikut :
  1. Distrik Merauke memiliki  8 (delapan) kelurahan : Maro, Rimba Jaya, Karang Indah, Samkai, Mandala, Bambu Pemali, Seringgu Jaya; Kamp. Nasem, Kamp. Wasur.
  2. Distrik  Kurik terdiri dari 9  Kampung : Harapan Makmur, Ivi Mahad, Jaya Makmur, Kaliki, Kurik, Salor Indah, Sumber Mulia, Sumber Rejeki, Telaga Sari.
  3. Distrik Kimaam terdiri dari 12 kampung : Banli, Deka, Kimaam, Kalilam, Komolom, Kumbis, Mambum, Sabudom, Teri, Teriram, Wanam Kem, Woner.
  4. Distrik Okaba terdiri dari 7 kampung : Alaku, Alatep, Dufmira, Makaling, Okaba, Sanggase, Wambi.
  5. Distrik Sota terdiri dari 5 kampung : Erambu, Rawa Biru, Sota, Totay, Yanggandur.
  6. Distrik Muting terdiri dari 13 kampung : Andaito, Boha, Elanggol Jaya, Kaiza, Kolam, Metaat Makmur, Muting, Pachas, Sedayu Agung Prasasti, Selauw, Sigabel, Waan, Wan Waibon
  7. Distrik Jagebob terdiri dari  14 kampung : Angger Permegi, Blandin Kakayo, Gurinda Jaya, Kamno sari, kartini, Makarti jaya, Melin Megikar, Mimi Baru, Nalkin, Obathrow, Poo, Wenda Asri.
  8. Distrik Tanah Miring terdiri dari 13 kampung: Amungkai, Bersehati, Hidup Baru, Isanombias, Nggutibob, Sarmayam Indah, Sermayam, Soa, Sumber Harapan, Tambat, Waninggap Miraf, Waninggap Say, Yabamaru, Yasa Mulya.
  9. Distrik Semangga terdiri dari 10 Kampung : Kuper, Kuprik, Marga Mulya, Matara, Muram Sari, Semangga Jaya, Sido Mulya, Urumb, Waninggap Kay, Waningggap Nanggo.
  10. Distrik Elikobel terdiri dari 12 kampung: Bouwer, Bumun, Bunggay, Bupul, Bupul Indah, Enggal jaya, Geriser, Kweel, Metaat Makmur, Sipias, Tanaas, Tof-Tof
  11. Distrik Ulilin terdiri dari 11 kampung : Baidub, Belbeland, Kafyomke, Kandrakai, Kindiki, Kireli, Kumaaf, Mandekman, Nggayu, Rawahayu, Selil.
  12. Distrik Ilwayab terdiri dari 4 kampung : Bibikem, padua, Wanam, Wogikel.
  13. Distrik Tabonji terdiri dari 9 kampung : Bamol 1, Bamol, 2 Iromoro, Konjom Bando, Suam, Tabonji, Wanggambi, Yamuka, Yeraha.
  14. Distrik Waan terdiri dari 8 kampung : Kawe, Kladar, Konorau, Sabon, Sibenda, Tor, Waan, Wetau.
  15. Distrik Anim Ha terdiri dari 5 kampung: Baad, Kaisah, Koa, Senegi, Wayau.
  16. Distrik Ngguti terdiri dari 5 kampung : Nakias, Po Epe, Salamepe, Taga Epe, Yawimu.
  17. Distrik Kaptel terdiri dari 4 kampung : Ihalik, Kanis Kobat, Kaptel, Kwemzied.
  18. Distrik Naukenjerai terdiri dari  5 kampung : Kondo, Kuler, Onggaya, Tomer, Tomerau.
  19. Distrik Malind terdiri dari 7 kampung : Domande, Kaiburse, Kumbe, Onggari, Padang Raharja, Rawa Sari, Suka Maju.
  20. Distrik Tubang terdiri dari 6 kampung :Dodalim, Dokib, Wamal, Welbuti, Woboyo, Yowit.