Benarkah
“MERAUKE” Ujung Bumi dan PINTU GERBANG TIMUR
(GOLDEN GATE)
(GOLDEN GATE)
Frengky M, S.E
yang menulis Buku “Pencuri
TAHTA ALLAH” dalam halaman 64
mengatakan: “Tidak berapa lama kemudian saya melihat Tuhan Yesus seorang diri
naik sebuah kapal kecil seperti sampan menuju ke Irian. Kemudian datang angin
kencang dan ombak besar menghantam kapal yang Tuhan naiki sehingga membuat
Tuhan Yesus berdiri di ujung belakang sambil menatap kearah belakang. Saya
melihat jubah-Nya berwarna putih, tetapi
ada sedikit bagian yang berwarna merah serta rambut Tuhan ditiup angin sampai
terurai searah dengan arah kapal itu berjalan, yaitu menuju ke Irian. Sejenak Tuhan
berdiri menghadapi gelombang dan angin kecang tanpa bereaksi, tetapi tidak
berapa lama kemudian Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya dan menghardik gelombang
ombak dan taufan itu kata-Nya
“DIAM”. Setelah itu saya melihat Tuhan Yesus meneruskan
perjalanan-Nya ke Irian Jaya.
Kemudian Malaikat itu berkata pada
saya, “Apabila Tuhan berkata “DIAM”, maka pasti akan Diam. Tetapi tugasmu
adalah Menyingkirkan tahta iblis dengan cara menyadarkan umat Tuhan agar tidak
menyembah berhala dan tidak hidup dalam
kuasa kegelapan, tetapi harus bertobat dari segala dosa yang menyakitkan hati
Tuhan! (Delapan dosa di kantong Kristen yaitu Penyembahan berhala dan adat
istiadat, perzinahan dan kawin campur, pesta pora, kemabukan, kebodohan,
kemiskinan, kemalasan, kesombongan dan keangkuhan rohani, yang sama dengan
mencuri Tahta Allah.
Ketika saya melihat Tuhan Yesus sendirian ke
Papua, saya terkejut karena mengapa tidak ada murid-murid-Nya yang mengikuti
Dia.
Oleh sebab itu saya memberanikan
diri untuk memberikan suatu visi dan peringatan bagi umat Tuhan di Papua selama
tiga minggu di lima kota di sana.
Mengapa Tuhan Yesus sedirian, ke mana
murid-murid-Nya? Apakah maksudnya penglihatan dengan kesendirian Tuhan itu?
Ataukah murid-murid-Nya sudah
berjalan sendiri-sendiri? Ataukah para hamba Tuhan sudah demikian sibuk sehingga kurang
melihat Indonesia Timur sebagai tempat yang harus dibangun secara rohani dan
jasmani dengan bergotong-royong, bukannya mencabik-cabik dengan segala macam
tembok yang bernama DENOMINASI melainkan dengan KASIH yang melahirkan MISI yang
MURNI tanpa MOTIVASI?
Mengapa Tuhan Yesus ke Papua bukan
langsung ke Sorga? Apakah ada sesuatu
yang sangat mendesak? Itukah tempat yang disebut dalam alkitab adalah ujung
bumi?
Ah! Sungguh alangkah baiknya dan
indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun, lalu bekerja sama
membangun bahu-membahu suatu MISI
ILAHI yang disebutkan juga MISI AKHIR ZAMAN yang penuh dengan warna kuasa,
mujizat dan tanda-tanda heran, bukan percekcokan, sebab salah satu syarat
kedatangan Tuhan Yesus kedua adalah segala sesuatu harus dipulihkan dan umat
Tuhan harus menjadi satu sebagaimana doa Tuhan Yesus sebelum Ia menyerahkan
nyawa-Nya (Kisah Para Rasul 3:1; 17: 20-23).
“( hal. 66 dalam gambar Peta
Indonesia Tuhan Yesus dengan sampan-Nya menuju ke arah Papua Selatan /Merauke apakah Tuhan Yesus ke Ujung Bumi karena disana
ada PINTU GERBANG EMAS?)
Nyanyikanlah
nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut
bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara
dengan kota-kotanya yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-soraki penduduk Bukit
Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!” Baiklah mereka memberi penghormatan kepada
Tuhan, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.
Tuhan keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia
membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur, Ia bertempik sorak, ya Ia memekik
terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. (Yesaya 42 10-13)
Kemudian
ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari
bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur, sebab Bait Suci
juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan
dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
Lalu diiringnya aku keluar memalui pintu gerbang utara dan dibawahnya
aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur,
sungguh air itu, membual dari sebelah selatan. (Yesaya 47 : 1-2)
Yang
paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi
bangsa yang kuat; Aku Tuhan, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.
(Yesaya 60: 22).
Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59 :
1-2).
Maka orang akan
takut kepada nama Tuhan di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di
tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang
sempit yang didorong oleh nafas Tuhan. (Yesaya 59 : 19).
Carilah TUHAN
selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN maka Dia
akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan
limpahnya. (Yes. 55:6,7).
Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalan-Ku demkianlah firman
Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancanganmu dari
rancangan-Ku. Sebab seperti hujan dari salju turun dari langit dan tidak
kembali kesitu, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau
makan, demikianlah firman-Ku yang keluar
dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.(Yes.55:8-9)
Betapa
indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang
mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita
selamat dan berkata kepada Sion: “ Allahmu itu Raja!”. (Yesaya 55 : 7)
Seperti kilat memancar dari timur dan
melontarkan cahayanya sampai ke barat demikian kedatangan anak manusia untuk
menggenapi janji Firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar