Selasa, 01 Mei 2012

"Kekayaan Kita di dalam KRISTUS"

 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita    segala berkat rohani di dalam Sorga  (Efesus,  1: 3)


         Billy Graham menceritakan sebuah kisah sejati yang diceritakan kepadanya oleh seorang pendeta yang ditemuinya di Glasgow, Scotland. Ada seorang wanita di wilayah pendeta ini yang sedang  mengalami masalah keuangan dan menunggak uang sewanya.  Oleh karena itu pendeta tersebut mengadakan kolekte bagi wanita malang ini di gerejanya, dan kemudian pergi ke rumahnya untuk memberikan uang itu kepadanya. Ia mengetuk dan mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban. Akhirnya, ia pergi.
          Keesokan harinya ia bertemu dengan wanita malang itu di pasar. "Kenapa, Nyonya Green," ia berkata "Saya mampir  ke rumahmu kemarin dan saya kecewa karena tidak mendengar jawaban."
Mata perempuan itu terbelalak ketika ia berkata, "Oh, itu Anda? Saya pikir itu adalah tuan tanah dan saya takut untuk membuka pintu!"
        Kekayaan Allah telah disediakan bagi kita di dalam Kristus, namun kebanyakan dari kita ragu dan mundur kembali dalam menerima semua yang ingin Allah berikan kepada kita. Kekayaan Allah tidak bisa menolong kita sampai kita membuka halaman-halaman surat Efesus dan menjangkau dengan kedua tangan untuk menerima dari-Nya. Ketiga pasal pertama dalam surat Efesus ini menyatakan kepada kita kekayaan Allah  dalam Kristus dan memberi tahu kita bagaimana cara mendapatkan kekayaan tersebut bagi hidup kita.

Surat Edaran Paulus
       Surat ini ditulis sekitar tahun 61 di roma, yaitu pada masa pemenjaraan Paulus yang pertama disana. Surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen di Propinsi Roma di Asia (Sekarang adalah Turkey).  Sementarasurat ini biasa disebut Surat kepada Jemaat di Efesus, banyak Naskah kuno tidak menyebutkan nama kota tertentu sebagaimana yang dituju dalam surat ini. Para sarjana meyakini bahwa ini adalah sebuah : surat edaran," yang dimaksudkan untuk diedarkan di banyak gereja di daerah sekitar Efesus.
       Beberapa sarjana Alkitab menyatakan bahwa surat itu mungkin ditujukan kepada gereja-gereja yang dimaksudkan oleh Tuhan di awal kitab Wahyu, yaitu mulai dari Efesus hingga laodikia. Dalam suratnya kepada jemaat ini telah dibacakan diantara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga kepada kamu" (Kolose 4:16). Beberapa sarjana Alkitab meyakini bahwa surat dari laodikia adalah surat kepada jemaat Efesus ini.
        Surat kepada Jemaat di Efesus didiktekan oleh Paulus kepada Tikhikus dan dihantarkan sendiri oleh Tikhikus. Sangat mungkin surat itu diedarkan dari gereja ke gereja dan dibacakan di setiap gereja, dan akhirnya berakhir di Efesus dimana surat itu diberi nama "Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus."  Sebagaimana yang dikatakan paulus di catatan kaki kesimpulannya, surat ini sesungguhnya ditujukan kepada semua orang Kristen dimanapun. Efesus 1:1-2 dimulai dengan ;
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, Kepada orang-orang kudus di Efesus, 
orang-orang percaya dalam Kristus Yesus: Anugerah dan damai sejahtera dari Allah, 
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. 

Itu adalah salam terpendek dalam surat-surat rasul paulus mana pun yang terdiri dari 3  komponen :
  1. Mandat Paulus.  Paulus menggambarkan dirinya sendiri sebagai "rasul  ... atas kehendak Allah," Seorang rasul adalah seorang pesuruh dari Allah, seorang juru bicara Allah. Paulus bersuka dalam kenyataan bahwa ia adalah sorang rasul Yesus kristus. Sebagaimana yang dinyatakan kepada kita dalam Galatia 1:11-16, tuhan yesus menampakkan diri kepadanya secara langsung. paulus tidak mempelajari apa yang ia ketahui tentang Injil dengan cara mendiskusikannya bersama rasulrasul lain, namun dengan menerimanya secara langsung dari Yesus Kristus. Itulah sumbernya. Jadi ketika Anda membaca paulus, Anda sedang membaca seorang juru bicara yang sah dari Tuhan Yesus. Perhatikan bahwa Paulus tidak menuliskan mandat-mandat yang lain. Ia tidak mengacu pada pelatihan elite-nya oleh Gamaliel atau pun latar belakang Ibraninya yang istimewa (lihat Kisah Para rasul 22:3 dan Filipi 3:4-6).  Sebenarnya, dengan sederhana ia berkata, "Aku adalah seorang rasul atas kehendak Allah. Itu adalah dasar dari segala sesuatu yang aku katakan dalam surat ini." 
  2. Sebuah penguatan akan orang-orang kudus. Paulus menggambarkan orang-orang Kristen ini sebagai "orang-orang kudus ... yang percaya dalam Kristus Yesus." Kata orang-orang kudus yang sudah melekat di kepala kita. kita memandang "orang-orang kudus" sebagai sesuatu yang tidak nyata-- begitu serupa dengan malaikat, begitu kudus dibanding dengan kita, begitu tidak serupa dengan manusia biasa. namun orang-orang kudus dalam perjanjian baru tidak seperti itu. Mereka adalah orang-orang yang bergumul dengan masalah-masalah dalam keluarga mereka, masalah dalam pekerjaan, bahkan  masalah  emosional dan spiritual. Mereka adalah orang-orang biasa seperti Anda dan saya. Namun ada satu hal yang luar biasa tentang mereka: Mereka berbeda karena mereka dipisahkan untuk Allah. Itulah artu dari orang-orang kudus; seseorang yang dipisahkan untuk Allah. Seorang kudus sama seperti orang lain, kecuali ia diharapkan bagi hidup secara berbeda. Itulah yang seang dibicarakan oleh paulus disini.
  3. Salam Anugerah dan Damai Sejahtera


       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar