Rabu, 02 Mei 2012

"Peperangan Rohani dalam Hidup Kita"

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, didalam kekuatan kuasa-Nya. 
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:10-12)

Firman Allah menyinggkapkan bahwa kita tidak bergumul melawan darah dan daging, tetapi kuasa iblis. Peperangan kita bukanlah melawan orang-orang, tetapi kuasa-kuasa rohani yang mempengaruhi mereka. Namun kebanyakan kita hanya tidak mengenali peranan yang dunia roh mainkan dalam apa yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Kita berpikir bahwa itu hanyalah manusia  itu adalah "alami" tetapi iblis sibuk mempengaruhi orang setiap hari.

Kita kehilangan fakta bahwa asal-usul dari banyak hal yang terjadi dalam hidup kita  adalah hal-hal yang mengganggu dan menentang kita secara rohani (spirit).  Kita perlu tahu bahwa pengaruh rohani dibaliknya. 
Jika Anda mengadopsi pola pikir alkitabiah, itu akan memberikan perbedaan yang besar dalam tanggapan Anda. Kita melihat mengapa orang begitu marah terhadap orang lain. Tidak mau mengampuni/ memaafkan, dendam yang disimpan bertahun-tahun. Kita bertanya : "Mengapa hal-hal seperti itu terjadi?". Karena Mereka telah dipengaruhi, diinspirasi, dan dipakai oleh setan, tetapi mereka bukanlah sumbernya. Ketika Anda sunggung-sunggguh memahami bahwa ini bukanlah sebuah peperangan fisik, itu mengubah cara Anda dalam memberikan tanggapan.  Kita harus melihat melampaui fakta yang ada dan tidak terpengaruh dengan komentar orang banyak, kita harus meletakkan berbagai hal dalam perspektif yang benar dan menghadapinya dengan cara yang berbeda.  

Yesus mencontohkan perspektif yang sama ini. Dia menyadari kapan iblis mencoba untuk menjatuhkan Dia melalui seseorang.  Setelah Petrus dibawah pengaruh Allah - mengaku Yesus sebagai "Mesias, Anak Allah yang hidup" (Matius 16:16), Tuhan mulai menjelaskan kepada murid-murid-Nya tentang penyalibab, kematian, dan kebangkitan-Nya yang akan terjadi. Tiba-tiba, Petrus mulai menegur Dia, dengan berkata :
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau" (Matius 16: 22).


Rupanya Petrus tidak mendengarkan pernyataan Yesus bahwa Dia akan bangkit kembali pada hari yang ketiga. Petrus bahkan tidak mau memikirkan bahwa Tuhannya yang terkasih akan ditangkap dan dibunuh. Ini adalah orang yang sama, yang baru sesaat sebelumnya telah diinspirasikan dan dikendalikan oleh Roh kudus. Namun sekarang Yesus  ...  
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia". Matius 16:23.


Tuhan menyadari bahwa setan berbicara melalui Petrus. Ini bukanlah sesuatu yang datang dari Allah. Yesus tahu bahwa hal tersebut tidak konsisten dengan apa yang secara jelas Bapa nyatakan kepada-Nya mengenai kehendak-Nya. jadi meskipun Petrus sebelumnya telah mengucapkan pewahyuan yang mulia oleh Roh Kudus, Kristus tahu bahwa inspirasi teguran ini berasal dari neraka. Petrus kemungkinan terkejut, terluka, tersinggung ketika Yesus berbalik dan berkata "Enyahlah Iblis!"  Namun, ada saat-saat dimana Anda perlu menegur iblis dengan cara seperti itu juga. Kita perlu menyadaribahwa setan - sama halnya dengan Allah - bisa berbicara melalui dan menggunakan orang-orang dalam hidup Anda. Seperti Yesus, Anda perlu untuk bisa membedakan suara siapakah yang sedang berbicara tersebut. Karena itu kita membutuhkan Roh Hikmat dan Wahyu untuk mengenal kehendak Tuhan dengan benar.(Efesus 1:17)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar